dihadapkan dengan berbagai pilihan yang satu sama lain saling satir adalah satu hal yang sama sekali tak pernah aku harapkan datang kedalam kehidupanku,menghantui pikirku,dan merusak ketenangan dihidupku. menapakkan kaki kejalan yang salah tentu juga bukan hal yang kuinginkan, tak banyak yang bisa aku lakukan selain mengenali siapa aku dan apa yang hendak kucari dikehidupan yang fana ini...

Tuhan..bila aku tak lagi mampu untuk sendiri,kirimkan kepadaku sandaran hati yang kau hendaki..
Tuhan..bila aku tersesat pada beberapa pilihan,tunjukkan kepadaku arah mana yang hendak kutapaki
Tuhan..sertai aku dan peluk erat tubuhku , selimuti aku dengan kekuatan hati

bahagia itu sederhana , bahagia itu saat hujan berhenti meneteskan tangisnya dan berganti senyum indah pelangi menghiasi langit bertabur kicauan burung melanglang bagai permadani memamerkan keelokanya,seperti senyumu yang tak henti memancarkan kebahagiaan saat bersamaku,ya.. aku menjadi bagian dr sudut kecil yang terbentuk di ujung bibir mungilmu itu.. bahagiaku kala aku melihat senyumu.

seolah berdiri hanya bertumpukan satu kaki dengan tulang yang telah rentan ,aku menanam cinta kepadamu namun hatimu tak lagi berpihak kepadaku,boodohnya.. aku bertahan dengan sisa sisa cintamu dibalut cintaku yang menggebu kepadamu.

biarkan aku menyelami hatimu, biarkan aku mendapatkan sosokmu, dan biarkan aku memeluk cintamu setelah itu.dan genggam tanganku dengan harapan lembar sejuk menjadi milik kita

cinta itu menarik untuk ku tapaki setiap langkahnya yang kian beradu , berpacu dengan keinginan hati yang kadang terasa tak sejalan..namun aku memilih mengenal hatiku terlebih dulu sebelum menjatuhkan cinta pada tempatnya

aku mencintaimu bukanya tanpa alasan,namun mencintaimu memang tak membutuhkan alasan ,semua yang terkuak olehku cukup menjadikan aku membubuhkan cintaku untukmu,melabuhkan arus cintaku ke pesisir hatimu dihias desiran rindu yang selalu menyeruak di relung hatiku